Akrabisasi, ya sesuai dengan namanya akrabisasi adalah acara untuk mengakrabkan diri dengan anggota-anggota Korps yang lainnya. Kegiatan yang dilakukan pun bermacam-macam, mulai dari bermain bersama-sama, hiburan, doorprise, dan penganugerahan anggota yang ter ....... banyak nominasi yang dijadikan penganugerahan pada acara ini.
Pas akrabisasi tahun pertama, angkatan saya menjadi panitianya. Karena kultur kami adalah setiap anggota baru yang baru saja menjadi anggota di Korps ini diwajibkan untuk menjadi panitia pada acara akrabisasi ini. Pada tahun pertama, kami selaku angkatan ke-enam mengkonsep acara dengan bermain aneka permainan tradisional, merujak bersama-sama civitas korps, tukar kado, dan hiburan-hiburan dari penampilan setiap angkatan dan penampilan setiap deputi (sekelompok anggota yang menjalankan beberapa program korps) pada malam harinya.
Pada tahun pertama akrabisasi ini, alhamdulillah saya yang berada pada Deputi Umum (salah satu deputi yang ada di Korps) memenangkan nominasi terkompak pada saat itu. Betapa senang dan bahagianya kami satu deputi, dan tidak menyangka akan mendapatkan nominasi itu.
Namun pada kegiatan tukeran kado agak sedikit kecewa karena harus mendapatkan kado berupa satu pack kopi "Good Day" padahal saya sendiri tidak menyukai dengan yang namanya kopi. Karena daripada nantinya tidak digunakan oleh saya akhirnya saya bagikan saja kepada teman-teman yang memang menyukai kopi. Walaupun saya tidak tahu siapa yang memberikan itu, tapi ma'af bukan tidak menghargai pemberian dari akang, teteh, atau teman-teman. Tetapi saya memang tidak terlalu suka dengan kopi. Sekarang baru tersadar dan dapat mengambil hikmah mengapa orang yang memberikan kado itu memilih untuk mengisi kadonya dengan kopi "Good Day" tersebut. Ini hanya menurut pendapat saya dari sisi positif saya, tapi entah apa yang difikirkan oleh yang memberikan kado tersebut. Tapi yang jelas, menurut saya itu adalah maksud akang, teteh, atau teman yang memberikan kado itu adalah berdo'a agar hari-hari saya menjadi hari yang baik dan saya harus menjadi seperti kopi yang melebur jika dimasak dengan air dan terasa nikmat bila dinikmati (bagi pecinta kopi, karena saya tidak terlalu suka kopi maka saya berikan kepada orang lain).
Saya mengambil hikmah dari kado tersebut adalah mungkin banyak teman-teman yang memberikan sesuatu tanpa melihat esensi dari pemberian tersebut. Tapi cobalah lihat semua yang diberikan dari seseorang itu dengan suatu esensi yang bermakna agar orang tersebut dapat selalu teringat akan hal yang pernah diberikan oleh yang memberikan kado tersebut. Yaaa, walaupun bertukar kado kali ini tidak diketahui siapa yang membuat kadonya tapi berikanlah hal-hal yang memiliki esensi pada kado tersebut agar selalu diingat. Jangan pernah menilai dengan harga dari kado tersebut tetapi esensi dari kado tersebutlah yang paling bermakna.
"Ambillah hikmah dari setiap kejadian dan pemberian dari orang lain."
Tetap Tersenyum dan Semangat! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar